Group yang membahas berbgai Topik menarik untuk dibahas

Monday, 18 August 2014

Sebuah Cerita

04:37 Posted by Unknown , , , , No comments
Cerita ini adalah lanjutan dari kisah sebelumnya yang telah aku tulis di blog ini. sebuah kisah tentang penantian cintaku selama setahun ini yang terbengkalai oleh rasa sakit, luka, dan kecewa.

Bagi agan agan yangg mau baca kisah sebelumnya Klik DISINI..

Saat itu aku dan Sally sepakat, bahwa saat kelas 3 SMA ini aku tak akan mengganggunya. aku akan membiarkan dirinya fokus pada UNAS. Dan saat selesai UNAS aku akan kembali padanya untuk menyatakan perasaan lagi.




Hari Hari sekolah yang panjang dan melelahkan silih berganti. Hubungan kami baik-baik saja. setidaknya begitu sampai saat itu tiba.

Seorang temanku berkata padaku si Sally akan menerima ku setelah UNAS sebagai pacar apabila aku nembak dia. Tapi itu bukan karena cinta, tapi karena kasihan. dia kasihan padaku karena berkorban banyak untuknya. Jadi temannya itu bilang padaku apa aku mau dicintai karena kasihan?

Bimbang dengan perkataaannya, membuatku amat sangat bingung harus bagaimana dan melakukan apa. bukankah menyakitkan bila cintanya tidak tulus, namun aku sudah terlanjur berjanji akan nembak dia setelah Unas. Tak tau apa yang harus kulakukan jadi aku membirkannya berlarut-larut begitu saja.

Hal-hal buruk lainnya juga terjadi. Pesulap kampungan yang dibenci seisi kelasku mengajaknya menjadi seorang sekretarisnya di sebuah acara ulang tahun. Hal itu jelas saja karena aku dan pesulap itu saling membenci, jadi dia menggunakan sally untuk memanas-manasi aku.

Saat itu aku merasa marah pada Sally. Dia sudah tau si pesulap adalah orang yang banyak dibenci seisi kelas, dan dia mau saja melayaninya menampilkan trik-trik sulap murahan. Bahkan tanpa dibayar dan melelahkan.

Waktu berlalu begitu cepat. UNAS sudah lewat. dan beginilah hubunganku dengannya. renggang dan jauh. aku terlalu memikirkannya. aku sudah memberitahunya lewat temannya aku tak suka ia dekat-dekat orang yang dibenci itu. Tapi entahah kenapa nama sally sering di tagging di status faceook orang yang dibenci itu. dan jelas aku tak menyukainya.

Waktu itu ada kesempatan karena aku dan teman2 pergi ke pacet lagi. temanku bilang agar aku nembak sally. karena di perjalanan sally bilang akan menerimaku. namun aku menolak. aku ingin menguji perasaan sally.

Bulan Juli lalu aku masih sering berkirim kabar dengan Sally. bercanda dan tertawa. tapi kali ini aku lebih cuek dan jaim. aku tak lagi mencari-cari dia agar dia mencariku. ya ini adalah sebuah Ujian untuk Sally.

Ujian ini ku maksudkan seberapa ia peduli. masa' harus aku terus yang peduli dan berkorban untuknya. aku harus menguji perasaannya padaku agar tau apa ia serius.

Pada masa-masa awal-awal ujian, ia memang mencariku.. ia sms lebih dulu. dia bahkan mengantarkan masakannya ke rumahku sebagai rasa syukur atas diterimanya dia di jalur undangan. Bersama temannya dia berusaha mengantar masakannya ke rumahku namun ia lupa rumahku, dan aku saat itu sedang tidur siang jadi tak tau bila sedang dicari-cari.

Aku: kamu kalau puasa ngapain aja sal?
sally: dirumah aja gak ngapa-ngapain.
Aku: Engga main sama temen2?
Sally: engga.. sama kamu aja. (ngode!)
Aku: males ah aku males keluar siang-siang.. panas! (sok jual mahal xD)
Sally: Yaelaah.. aku payungin deh! (maksa!)
Aku: males, dijalan debunya banyak nanti kulitku kena polusi.. (sok nolak)
Sally: haduuh kamu itu bikin aku ngakak, yaudah pake jas hujan. (tetep maksa)

itu adalah sedikit percakapan ku dan sally sebelum ia menghilang. hilang tanpa kabar. Dan setelah hampir 3 bulan aku tak pernah mendapat sms darinya kecuali dia bertanya apakah aku lolos SBMPTN.

Segera setelah itu aku melihat sebuah update status di facebook. Sally mengucapkan kata-kata yang mebuatku terpana. Ia membuat sebuah status tentang seseorang dengan inisial nama. dan itu bukan aku. Jadi begini akhirnya Sal?

Hanya sekitar beberapa waktu saja aku membuatmu menunggu dalam bimbang tapi kamu tak bisa tahan. sedangkan aku setahun menunggu sambil membuat diriku secara mental dan fisik menjadi pribadi yang lebih baik dan kau gantikan dengan orang lain yang datang kemarin sore.

Hari ini aku ke sekolah. walau sebentar saja tapi tanpa sengaja sempat bertatap muka denganmu. Dan uniknya apa yang kita kenakan, sama-sama warna merah. hmm

Aku sudah selesai denganmu Sal.
Aku tak akan mengungkit kisah kita lagi.
Biarkan buku ini tertutup, berdebu, lembab, lapuk dan rusak.
Biarkan buku ini tertutup dan tak akan terbuka lagi.
Carilah orang lain Sal.
Carilah orang lain yang sempurna untukmu
Dengannya pun tak apa Sal.
Dengannya pun semoga kamu bahagia.
Enyahlah Sal.
Enyahlah bawa semua luka dan kenangan masa lalu yang hanya akan menjadi Sebuah Cerita.

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan jejak anda dengan berkomentar sebagai apresiasi kepada penulis. :)